Hati bertanya pada otak :
Sampai kapan aku harus menunggu ??
Otak menjawab :
Sampai aku lelah berlari
Otak bertanya pada hati:
Sampai kapan aku harus menutup mata ??
Hati menjawab :
Sampai aku terbangun
Mereka bertanya :
Sampai kapan kita harus menutup diri pada kenyataan ??
Nurani menjawab :
Sampai kalian menyadari keberadaan ku..
Diposting oleh
M.O.M.O
komentar (0)
Diposting oleh
M.O.M.O
komentar (0)
Lembah Nista
Di sini aku berdiri
Menapaki jejak - jejak kehidupan
Menelesuri puing - puing kenistaan
Tanpa sandaran, tanpa pijakan
Ku lewati jalan merintang nanterjal
Berbekal aqidah
Kini...
Saat Kejujuran Terpasung
Menggoyahkan integritas
Merontokan Nurani
Memberi kejayaan pada tirani
Ku kuatkan iman tuk bisa berdiri tegak
Di tengah berhala - berhala manusia
Yang merayuku dengan alunan musik
Penuh kemunafikan
Tuhan...
Tegarkan diri ini
Yang terguncang oleh ombak
Penuh sampah para pendosa
Selamatkan jiwa ini...
Yang tengah dikotori oleh noda berlumur duka
Diposting oleh
M.O.M.O
komentar (0)
Langitku
By Ranklik
Langitku…..
Ku berdoa untuk cerahmu
Agar aku selalu dapat memandangmu yang tersenyum
Langitku….
Ingin kuusir awan hitam yang menyelimutimu
Dan meminta pelangi temanimu
Walau hatiku perih dan kering…
Langitku….
Mendungmu Membuatku tertunduk lesu
Jatuhkanlah…
Jatuhkan semua tetes hujan yang kau bendung
Akan kutadah meski harus terkikis karenanya..
Langitku yang agung…
Kuciumi aroma surga darimu
Di sela – sela kotoran di wajahku…
Aku bumi yang takkan pernah bisa menjangkaumu
Aku bumi yang takkan pernah bisa menyaingi cantiknya pelangi
Aku bumi Yang terinjak
Sedangkan kau Langitku….
Kau yang selalu di pandang dengan takjub
Bintang yang kau hadirkan
Kala mentari jenuh bersinar
Cukup mengobati kerinduanku padamu…
Persembahan untukmu langit…
Tataplah Pohon tinggi menjulang dengan bunga yang merekah riang
Itu cinta ….
Cinta yang takkan pernah kau sadari keberadaannya…
Ku berdoa untuk cerahmu
Agar aku selalu dapat memandangmu yang tersenyum
Langitku….
Ingin kuusir awan hitam yang menyelimutimu
Dan meminta pelangi temanimu
Walau hatiku perih dan kering…
Langitku….
Mendungmu Membuatku tertunduk lesu
Jatuhkanlah…
Jatuhkan semua tetes hujan yang kau bendung
Akan kutadah meski harus terkikis karenanya..
Langitku yang agung…
Kuciumi aroma surga darimu
Di sela – sela kotoran di wajahku…
Aku bumi yang takkan pernah bisa menjangkaumu
Aku bumi yang takkan pernah bisa menyaingi cantiknya pelangi
Aku bumi Yang terinjak
Sedangkan kau Langitku….
Kau yang selalu di pandang dengan takjub
Bintang yang kau hadirkan
Kala mentari jenuh bersinar
Cukup mengobati kerinduanku padamu…
Persembahan untukmu langit…
Tataplah Pohon tinggi menjulang dengan bunga yang merekah riang
Itu cinta ….
Cinta yang takkan pernah kau sadari keberadaannya…